ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data.
Elemen-elemen Diagram hubungan entitas :
a. Etity(Entitas)
Pada E-R diagram digambarkan dengan bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu ; orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsure waktu didalamnya).
b. Relationship (Relasi)
Pada E-R diagram digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasi (bias dengan kalimat aktif atau dengan kalimat pasif).
c. Relationship Degree (Derajat relasi)
Relationship Degree atau Derajat Relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.
d. Atribut Value
Atribut Value atau nilai attribute adalah suatu occurrence tertentu dari sebuah attribute didalam suatu entity atau relationship.
Ada dua jenis Atribut :
1) Identifier (key) digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik (primary key).
2) Descriptor (nonkey attribute) digunakan untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entity yang tidak unik.
e. Cardinality (Kardinalitas)
Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu :
1) One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
Yang berarti setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu pula sebaliknya.
Setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan (walau tidak semua dosen mengepalai jurusan). Dan setiap jurusan dikepalai palinng bayak satu dosen.
Mengepalai : Foreign-Key (Kunci Asing) -> penghubung
2) One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua, dan sebaliknya.
Yang berarti satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
Setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedangkan setiap mata kuliah diajar paling banyak satu dosen.
b) Many to One (banyak ke satu)
Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
Setiap mahasiswa dapat mempelajari banyak mata kuliah dan setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh banyak mahasiswa.
3) Many to Many
Tingkat hubungan kebanyakan terjadi jika tiap kejadian pada setiap entitas akan memepunyai banyak hubungan dengan kajadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.
Yang berarti setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian sebaliknya.
Tahapan Pembuatan ERD
Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat
Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas
Mengidentfikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta foreign key-nya
Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi
Melengkapi himpnan entitas dan himpunan relasi dengan atribut deskriptif (non key)
Contoh Kasus:
sebuah contoh kasus yang nantinya bisa diselesaikan menggunakan ERD. Kasusnya sebagai beriku:
Sebuah universitas akan membuat suatu sistim informasi akademik, sebelum dibangun perangkat lunak sistim informasi tersebut dilakukan analisis berbasis obyek data. Universitas tersebut mempunyai beberapa fakultas, dimana dalam setiap fakultas dapat mempunyai satu atau lebih jurusan. Sebaliknya suatu jurusan hanya dapat menjadi bagian dari satu fakultas saja. Setiap jurusan mempunyai beberapa orang dosen, dengan ketentuan seorang dosen hanya boleh terdaftar pada satu jurusan. Dosen–dosen tersebut boleh mengajar banyak mata kuliah sekaligus, tetapi bisa saja ada dosen yang tidak (belum diijinkan) untuk mengajar satu mata kuliah pun. Dalam perkuliahan, setiap mata kuliah boleh diajarkan oleh beberapa dosen dan tidak boleh ada mata kuliah yang belum ditentukan dosen pengampunya. Sementara mata kuliah – mata kuliah tersebut pada umumnya dapat diambil oleh banyak mahasiswa, tetapi dapat juga tidak diikuti oleh mahasiswa satu pun. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa dapat mengambil mata kuliah atau tidak sama sekali.
Buatlah ERD diagram lengkap dengan kardinalitasnya.
Buatlah attribut yang berkenaan dengan ERD pada item a. di atas.
Dari kasus di atas dapat di idetifikasi dengan daftar kardinalitas sebagai berikut :
Universitas memiliki banyak fakultas
Fakultas memiliki satu atau banyak jurusan
Suatu jurusan hanya dapat menjadi bagian dari 1 fakultas
Jurusan memiliki beberapa dosen
Seorang dosen hanya boleh terdaftar dalam 1 jurusan
Dosen dapat mengajar satu atau banyak mata kuliah atau bahkan belum mengampu mata kuliah
Satu mata kuliah boleh diampu banyak dosen
Tidak boleh ada mata kuliah yang tidak ada dosen pengampunya
Suatu mata kuliah dapat diambil banyak mahasiswa
Suatu mata kuliah boleh tidak diambil mahasiswa
Dari analisa itulah kita bisa menggambarkan ERD-nya, sebagai berikut :
http://konsulatlaros.blogspot.com/2013/05/pengertian-erd-dan-elemen-elemennya.html
http://21slowspeed.blogspot.com/
http://widananews.blogspot.com/2009/11/erd-entity-relationship-diagram.html
ANCAMAN-ANCAMAN TERHADAP SIA
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
• Kebakaran atau panas yang berlebihan
• Banjir, gempa bumi
• Badai angin, dan perang
Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
• Kegagalan hardware
• Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
• Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
• Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
• Kesalahan tidak disengaja karen teledor
• Kehilangan atau salah meletakkan
• Kesalahan logika
• Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
• Sabotase
• Penipuan komputer
• Penggelapan
LINGKUNGAN PENGENDALIAN SIA
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
-Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
-Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
-Struktur organisasional
-Badan audit dewan komisaris
-Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
-Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
-Pengaruh-pengaruh eksternal
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer.
Aktivitas yang terkait dengan pelaporan keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat yang tepat
Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review atas kinerja, yang meliputi:
1. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
2. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
3. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu
BAGAIMANA PENGAWASAN KERJA PADA SIA
-Struktur pengendalian internal menurut COSO
-Lingkungan Pengendalian Internal
-Penaksiran Risiko
-Aktivitas Pengendalian
-Informasi dan Komunikasi
-Monitoring
-Lingkungan pengendalian internal merefleksikan seluruh sikap dan kesadaran dewan direksi, komite audit, manager, pemilik, dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian internal sebuah perusahaan.
-Penilaian Resiko
Perusahaan menghadapi jenis-jenis ancaman berikut ini :
strategis — melakukan hal yang salah
Operasional ── melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah
Keuangan — adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembuatan kewajiban yang tidak tepat
informasi — menerima informasi yang salah atau tidak relevan, sistem yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan
-PENAKSIRAN RISIKO
Manajemen mesti mengidentifikasi dan menaksir risiko yang relevan yang dapat mencegah perusahaan mencapai tujuan organisasi. Manajer juga mesti menyusun rencana untuk mengelola risiko yang telah diidentifikasi.
Mengidentifikasi risiko internal yang signifikan.
Mengidentifikasi risiko eksternal yang signifikan.
Menyusun analisis risiko.
Manajemen risiko yang relevan.
-MONITORING
Tujuan monitoring adalah menaksir kualitas struktur pengendalian internal dari waktu ke waktu melalui aktivitas monitoring. Contoh aktivitas monitoring: supervisi atas aktivitas karyawan dari hari ke hari dan audit atas catatan akuntansi.
-Informasi dan Komunikasi
Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai
-Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.
-Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi
-semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya.
-semua data input akurat dan lengkap
-semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik
-semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal
-semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat
sumber :
http://aminahhumairoh.wordpress.com/2010/10/23/pengendalian-sistem-informasi-akuntansi/
http://rizkiyusron.blogspot.com/2012/01/pengendali-dan-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar